Studi Rekayasa Lalu Lintas Terhadap Persimpangan Jalan di Simpang Runtu Pangkalan Lada
Keywords:
Simpang tak bersinyal, Kapasitas, Derajat Kejenuhan, TundaanAbstract
Abstrak
Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan penanganan yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi simpang. Dipilihnya lokasi ini karena kondisi simpang yang tidak bersinyal dan untuk mengetahui kinerja simpang agar persimpangan tersebut tidak menghambat arus lalu lintas yang dapat mengganggu aktifitas. Melihat dari permasalahan yang ada maka tujuan penulis yaitu untuk mengetahui kinerja lalu lintas kondisi eksisting pada persimpangan tak bersinyal simpang runtu dan untuk mengetahui diperlukan atau tidaknya penerapan strategi rekayasa lalu lintas pada simpang runtu. Data yang diperlukan dalam proses studi rekayasa lalu lntas ini adalah data primer yang berupa hasil survei lalu lintas, pengamatan dan pencatatan langsung di lapangan pada jam puncak pagi, siang, dan sore hari selama 3 hari yaitu Sabtu, Minggu, dan Senin, Sedangkan data skunder data pendukung dalam pengolahan data. Sebagai dasar penyelesaian atau metode yang digunakan yaitu Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 untuk mengetahui tingkat pelayanan simpang. Hasil analisa pada kondisi eksisting diperoleh lebar rata – rata pendekat (W1) 3,45 m, jumlah volume arus lalu lintas (Qtot) 351,4 smp/jam, Kapasita (Co) 2700 smp/jam, Derajat kejenuhuan (DS) 0,16 < 0,85 , Tundaan lalu lintas simpang (DT1) 1,635 det/smp. Tundaan lalu lintas utama (DTMA) 1,22 det/smp. Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) 3,78 det/smp, Tundaan geometric simpang (DG) 3,75 det/smp, Tundaan simpang (D) = 5,20 det/smp dan Peluang antrian (QP%) 4,78–7,24% . Simpang tak bersinyal Jalan Ahmad Yani Km.35 ini belum perlu dilakukan perubahan geometrik simpang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kinerja simpang Jalan Ahmad Yani Km.35 memiliki tingkat pelayanan rata – rata yang stabil dan memenuhi persyaratan dari pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.